Gerimis menangis dipelataran buana,
Meliuk rancak diterpa desir bayu,
Seonggok daun terlepas dari dahan,
Melayang pelan menjemput tanah.
Duhai januari, cepat nian hadir kembali
Mendera waktu mengayuh langkah
Ku hanya bisa diam terpaku,
Terpana menatap kalbu yang beku.
Tahun lalu, tak satu jua panah itu terasa
Kini malah januari sudah berdentang kembali
Mengajak ku melangkah lebih giat
Menggandeng asa 'tuk membuka karang batu di relung hati
Wahai januari, bisakah pelankan waktumu?
Mengantar getar hati yang terseok dan teronggok
Menjemput panah yang mungkin hanya ada satu
Menancap erat dalam jiwa sanubari...