Senyum kembang menguak tirai
Dikala kumbang berarak mencari
Dan menari dipanggung lembut nan asri
Saat menuai madu kembang
Ada rasa senang sang kumbang
Tak satupun yang bisa menghalang
Kadang kembang berdandan
Menarik kumbang yang sepadan
Seakan berkata, "kembalilah dan jangan lupa esok pagi kau harus datang"
Ketika kembang tidak lagi mekar
Sang kumbang hanya menatap nanar
Tapi tetap melayang berputar
(walaupun tidak berhenti)
Kini kembang terjatuh layu
Putik dan sari sudah kuyu
Kumbang pun beralih ke kembang lain yang ayu
Kumbang dan kembang
Memang padanan seimbang
Tiada pernah mereka terpisah
Kecuali waktu dan kehidupan yang memecah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar