Entah apa yang terlintas dibenakku
Saat kau dendangkan beberapa tembang indah
Seluruh sukma tersihir bagai kelopak bunga yang merekah
Mengoyak saraf yang sedang diam terpana
Entah apa yang terlintas dibenakku
Saat kau tuturkan serentetan kata
Gendang telinga ini tak ingin menutup gaung yang menggema
Menembus dan menerjang hingga kalbu yang terdalam
Entah apa yang terlintas dibenakku
Saat bingkai pigura itu menghias kelopak mata
Membengkokkan karang hati yang terpekur membatu
Hingga terus mengusik relung mimpi di malam hari
Entah apa yang terlintas dibenakku
Saat kau diam sejuta bahasa
Tanpa sapa dan selaksa berita
Menghela kegetiran hidup yang terus melaju
Akankah saat itu kembali berpaling padaku
Mendengar seuntai kata yang manis merenda
Mendengar nada indah yang selalu berpadu
Menghias hari-hari yang tak pernah berhenti meraja
Hanya sebuah asa kecil tiap malam yang kupanjatkan
Melewati ruang dan waktu di telaga kesunyian
Merebak dan membelah hingar bingar di luar sana
Tanpa peduli atma yang saat ini tenggelam dalam kehampaan samudera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar