Minggu, 12 April 2009

Aries dan Sahabat (1)

Aries hanyalah insan biasa. Rambutnya lurus. Tidak bergelombang. Walaupun ayahnya berasal dari salah satu etnis yang diketahui memiliki rambut bergelombang atau ikal. Rambut itu hitam pekat namun sedikit tak terurus. Kulitnya yang coklat masih menunjukkan kelenturan yang padu. Kumis tipis pun menghias wajahnya yang dulu lonjong. Benar-benar kontras bila melihatnya ketika masih berusia 11 tahun. Putih, bersih dan mata cerah. Tapi apapun yang sudah berlalu takkan mungkin diulur kembali laksana selongsong waktu yang bisa diatur maju dan mundur.
Saat ini menit dan jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Benar-benar masih pagi. Sinar matahari masih menyapu seantero kota dengan vitamin D-nya. Ditengah kegiatan usaha yang dirintisnya sejak beberapa tahun yang lalu itu, matanya mengawasi sekumpulan artikel yang muncul di depan komputer tuanya. Ada foto seorang pengemis yang menjajakan sandiwara yang menghiba, kemudian bencana di salah satu lokasi dunia yang memporak porandakan kelangsungan hidup salah satu keluarga, kemudian kecelakaan salah satu pesawat di negara maju, dan masih banyak lagi kumpulan foto yang terlihat silih berganti di depan matanya. Alangkah menyedihkan apa yang terjadi disana... Ada sejuta cobaan yang dihadapi oleh saudara-saudariku di sana. Sementara Aries masih bisa menjalani hidup dengan aman dan nyaman. Karena itulah seharusnya ia patut bersyukur dan berterima kasih dengan segala yang diberikan-Nya. Rezeki, kesehatan, udara bersih, air yang mengalir, dan masih banyak lagi yang tak mungkin disebutkan satu demi satu.
Tak ingin larut dalam kesedihan, mata Aries kemudian berputar dan jari-jari tangannya siap melantai di atas keyboard komputer bak seorang pianis unggul. Di tulisnya nama suatu kota di Indonesia. Masih satu pulau dengan tempat tinggalnya sekarang. Di forum itu ia melihat-lihat kondisi kota tersebut. Wow... kota itu sudah mulai bersolek rupanya. Ada suatu jembatan yang warnanya sangat menyala. Kuning. Bentuknya menyerupai salah satu jembatan masyhur di Sydney, Australia. Ya.. Harbour Bridge nama jembatan itu. Tapi karena ada di Indonesia, entah apa nama jembatan yang terdapat di kota tersebut. Dalam keterangan di foto tersebut, tertulis bahwa jembatan itu dibuat untuk menghubungkan salah satu tempat rekreasi pantai dengan "downtown" kota tersebut. Agar masyarakat dapat lebih singkat sampai ke tempat rekreasi itu. Namun, sekali lagi kata info tersebut, lampu jembatan telah banyak diambil orang-orang jahil. Mengapa mereka tega merampas hak-hak yang bukan miliknya? 
Tertarik dengan foto tersebut, Aries kemudian mencoba menyapa salah satu anggota forum tersebut. Sedikit berbasa basi, menanyakan sesuatu mengenai jembatan tersebut. Dan atas saran anggota forum tersebut, ia menyebutkan salah satu situs yang sebaiknya dikunjungi dan alamat tersebut juga dicantumkan dalam forum itu. Jadi ternyata itu bukan hasil karya fotonya. Hmmm...baiklah ... Kemudian ia memberanikan diri mengetik alamat situs tersebut. Triple w dan disambung dengan raja roma gratis. Nama situs yang cukup menggelitik orang. Mungkin ia adalah salah seorang yang senang dengan kondisi kota Roma, atau dia juga suka dengan kata "TERLALU" yang sering diucapkan oleh salah seorang penyanyi terkenal di nusantara ini. Dan orangnya loyal karena sering memberi sesuatu dengan gratis. Betulkah itu? Hanya pemilik situs saja yang dapat menjawab pertanyaan itu. Tiada orang lain yang mungkin bisa menjabarkannya.
Aries mampir ke alamat situs yang dimaksud. Melihat-lihat isi tulisan, artikel dan foto yang terpampang disitu. Wah...fotonya cukup banyak. Dan orangnya kelihatan ramah dan sopan. Apakah mungkin ia berkenalan dengan orang seperti itu? Dengan sangat hati-hati ia melihat ada kotak yang memungkinkan orang lain untuk berbicara langsung dengan sang pemilik situs.
"Selamat pagi."
Satu dua detik tak ada tanggapan. 
Aries mulai melupakan hal itu, dan ia meluncur ke forum lain untuk berbasa-basi dengan anggota forum. Namun sejenak ia kembali lagi ke situs tadi. Hei..rupanya ada kedip oranye di komputernya.
"Selamat pagi juga. Dari siapa ya?"
Wah ada tanggapan dari sang empunya situs.
"Saya Aries. Dari kota di Selatan pulau ini"
"Salam kenal ya."sapa Aries kembali.
"Sama-sama. Maaf dari siapa tadi?", kembali pemilik situs tadi bertanya.
"Aries, mas. Saya hanya ingin tahu apa mas pernah mengirim foto ke salah satu forum."
"Foto yang mana ya?"
"Itu, Mas. Foto jembatan di kota Mas... Yang warna kuning dan mirip salah satu warna parpol tertentu."
"Oooo....itu. Saya tidak pernah mengirim foto tersebut ke forum yang Anda maksud."
Sejenak Aries terdiam. Tapi ia mulai mengetik "Lagi sibuk kelihatannya ya?", tanya Aries.
"Ya...biasa ajalah... BTW, Punya YM (Yahoo Messenger) atau blog juga?", tanya pemilik situs.
"Belum ada Mas. Tolong diajarkan deh bagaimana cara buat blog atau YM..,"pinta Aries.
"Hmm...saya juga masih belajar.."
Demikianlah awal perbincangan yang semula hanya ingin bertanya mengenai masalah foto jembatan kuning yang menghiasi salah satu kota. Tak ada maksud apa-apa. Tapi ternyata karena satu foto bisa membawa Aries mengenal sahabat baru. Benar-benar baru. Karena sebelumnya ia tidak pernah bertemu langsung dengan orang tersebut. Dan ternyata tanggapan sang pemilik situs sangat baik. Ramah dan canda selalu diselipkan saat berkunjung ke blognya.
Aries bahkan sering berkomunikasi layaknya orang yang sudah kenal lama. Mereka tidak sungkan untuk berbagi cerita, pengalaman ataupun sharing apa saja yang mereka ketahui.
Alangkah indahnya persahabatan seperti itu. 
Upss... ternyata susah juga membuat sebuah cerita... Sudah dulu yaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar